Kudus, ipnuippnukudus.or.id (20/10/17) – Rekan Triasno Putranto
selaku bendahara PC IPNU Kudus merespon baik dengan adanya Santri Prenuer yang
dilaksanakan oleh Panitia HSN kabupaten Kudus pada perhelatan Hari Santri
Nasional di kabupaten Kudus. IPNU disisi utama sebagai kaderisasi awal di NU,
disisilain IPNU masih bisa disebut sebagai santri. Karena IPNU masih mau untuk
belajar atau Ngaji.
Perhelatan Hari Santri Nasional
(HSN) kabupaten Kudus telah terselengara memasuki tahun ke-tiga. Setelah pada
tahun 2015 Presiden Jokowi meresmikan adanya HSN. Pada tahun pertama dan kedua
HSN lebih menitik beratkan pada pembangunan rasa nasionalisme pada santri
Indonesia. Namun untuk penyelengaraan
HSN yang ketiga pada tahun 2017 lebih memilih tema kemandirian santri. Tema
santri mandiri yang digagas oleh PBNU tersebut mendapat respon baik dari
panitia HSN yang ada di Kudus. Kudus yang terkenal dengan gusjigang-nya merepon
cepat tema tersebut, sehingga pada perlehatan HSN dikota kudus mengadakan
Kegiatan Santri Prenuership. Pada santri prenuership diharapkan dapat
membangkitkan kemandirian kaum santri dalam menghadapi bonus demografi.
Santri prenuer merupakan
terobosan kegiatan untuk memecahkan permasalahan penganguran yang ada
diindonesia. Kegiatan santri prenuer dimualai pada hari Jumat pada pukul 13.00
atau habis sholat Jumuah. Dan diikuti peserta yang terdiri dari berbagai
elemen, mulai dari Kepala Sekolah, setruktural badan otonom NU, Pondok
pesantren dan seluruh elemen masyarakat. Santri prenuership berjalan selama dua
hari dan ditutup pada hari sabtu tanggal 21 Oktober 2017 pada pukul 12.00 WIB.
Kegiatan Santri Prenuer yang
memberi wawasan terhadap santri untuk bisa mandiri dalam berbagai hal
mendapatkan berbagai tangapan. Tidak terkecuali Triasno Putranto selaku
Bendahara PC IPNU Kudus. Rekan trias ketika ditemui redaksi pelajar NU kudus
menyaimpaiakn apresiasi setinggi tingginya terhadap panitia yang telah
menyelengarakan kegiatan santri prenuership. Menurut trias kegiatan ini
diharapkan dapat mengurangi angka penganguran yang ada di Indonesia dan dapat
memberikan solusi dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2020.
EmoticonEmoticon