Selasa (28/2) sekitar pukul 07.30. Tim Lajnah Falakiyah PBNU tiba di MANU TBS beserta mobil yang didalamnya ada alat-alat untuk kepentingan Falakiyyah, salah satunya Teropong bintang. Kehadiran Mobil Observatorium (NUMO) disambut sesepuh madrasah diantaranya KH.Ulin Nuha Arwani, KH. Choirozyad Turaichan, kepala MANU TBS KH. Musthofa Imron dan sejumlah guru.
Kunjungan LF PBNU beserta mobil NUMO-nya ini selain sosialisasi NUMO juga mengadakan workshop ilmu falak. Tepat pukul 10.15, pelaksanaan Workshop bertema “ Urgensi Ilmu Falak dan Pendidikan Antariksa dalam Tinjauan Syari’ah”, ini dimulai. Wakil ketua penelitian dan pengembangan LF PBNU H.Hendro Setianto memaparkan tentang antariksa sedangkan wakil ketua KH. Siril Wafa menjelaskan tentang ilmu dan antariksa dalam tinjauan syariah.
Bupati Kudus H. Musthofa yang hadir menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara workshop yang diikuti pelajar madrasah tersebut dan undangan lainnya. Bupati mengapresiasi kehadiran Lajnah Falakiyah dengan mobil observatorium (NUMO) dan perangkat teropong bintang.
“Semoga Kudus khususnya masyakat NU sendiri sadar akan pendidikan dan pengembangan alat-alat digital dalam ilmu falak”.kata H. Musthofa
Berbagai lembaga pun telah ikut serta dalam acara workshop yang diadakan oleh Madrasah NU TBS, antara lain; Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kudus beserta perangkatnya, Ketua MUI Kudus yaitu KH. Syafik Naskhan, Lc. Yang termasuk juga ustadz Madrasah NU TBS, Ketua PC NU Kudus KH.Chusnan Ms.
“Suatu keberuntungan Madrasah NU TBS karena mendapat kesempatan ini khususnya pada wilayah Kudus sendiri. LPB Falakiyah yang dipunyai Madrasah NU TBS bertambah pengalamannya serta bisa juga mempratekkannya sore hari setelah workshop selesai,” tandas koordinator LPB (Lembaga Pengembangan Bakat) Falakiyah Madrasah NU TBS Kudus z Azhar Latief.
Dalam road show ini, Pengurus LF PBNU juga mengunjungi Masjid Menara Kudus untuk melihat Jam matahari. Jam matahari ini merupakan jam untuk menyesuaikan atau mencocokkan jam istiwak.
“kita sedang melakukan observasi atas jam matahari di masjid-masjid wali yang ada di Indonesia,”jelasnya singkat.
( Yusuf Ahmad/Qomarul Adib )
EmoticonEmoticon